Yen Jepang masih berjuang untuk menguat. Para investor tetap khawatir bahwa ketidakpastian politik dalam negeri serta tantangan ekonomi yang disebabkan oleh tarif dari AS bisa mendorong Bank of Japan untuk menunda peningkatan suku bunga. Sementara itu, ketertarikan terhadap risiko yang ada di pasar global telah mengurangi daya tarik yen sebagai aset yang aman.

Pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang akan berlangsung pada 4 Oktober bisa menjadi faktor penting dalam menentukan kapan Bank of Japan akan menaikkan suku bunga berikutnya. Salah satu calon utama, Shinjiro Koizumi, menekankan perlunya disiplin dalam keuangan namun juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan merupakan dasar bagi kebijakan yang seimbang. Calon lainnya, Yoshimasa Hayashi, mendorong pemerintah agar tidak menerbitkan obligasi untuk menutup defisit anggaran. Di sisi lain, Sanae Takaichi mengingatkan tentang risiko kenaikan imbal hasil terkait dengan kebijakan fiskal.

Setelah beberapa rekor tertinggi di indeks Wall Street pada minggu lalu, pasar saham Asia terus mengalami peningkatan, semakin menurunkan daya tarik yen sebagai aset aman. Dua anggota dewan Bank of Japan menyatakan penolakan terhadap keputusan untuk mempertahankan suku bunga di level 0,5%. Sementara itu, Gubernur BOJ Kazuo Ueda menunjukkan kesiapannya untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika kondisi ekonomi dan inflasi berjalan sesuai dengan perkiraan. Sekarang, para investor memperkirakan kemungkinan Bank of Japan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Oktober, hal ini sangat berbeda dengan sikap dovish dari Federal Reserve AS.

Pada hari Rabu lalu, bank sentral AS menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak Desember dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan lebih lanjut sebelum akhir tahun. Pedagang percaya suku bunga akan diturunkan lebih cepat daripada yang diproyeksikan oleh Fed saat ini.

Risiko geopolitik terus menjadi masalah serius dan dapat memperkuat yen sebagai mata uang yang dianggap aman. Negara-negara NATO menuduh Rusia telah melanggar ruang udara Estonia, Polandia, dan Rumania—yang dibantah oleh Moskow, dengan menyebut tuduhan tersebut tidak memiliki dasar. Sementara itu, Hamas memperbesar serangan dengan menembakkan beberapa roket menuju Israel di tengah operasi yang diperluas oleh Pasukan Pertahanan Israel di Gaza.

Dari perspektif teknis, USD/JPY mungkin menemukan dukungan di dekat level terendah Jumat lalu, setelah keputusan BOJ, di sekitar EMA 100-hari sekitar 147,20. Level berikutnya adalah level bulat 147,00, di bawah mana harga dapat mempercepat penurunan menuju dukungan di 146,20.

Di sisi lain, level bulat 148,00 telah menjadi penghalang langsung sebelum level 148,40–148,60, yang berada tepat di bawah rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 200-hari kunci di dekat 148,60. Pembelian berkelanjutan di atas zona ini akan mengangkat USD/JPY menuju level bulat 149,00, menargetkan level tertinggi bulanan sekitar 149,15–149,20.